Indonesiabaik.id - Hasil survei penggunaan TIK serta implikasinya terhadap aspek sosial budaya masyarakat di Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia yang memiliki handphone 2G masih lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak memiliki. Meski demikian, perbedaan proporsinya tidak terlalu jauh yaitu hanya 7,7%. Infrastruktur layanan 2G yang masih lebih banyak dibandingkan dengan layanan untuk teknologi di atasnya seperti 3G dan 4G berkontribusi terhadap tingginya kepemilikan handphone 2G di Indonesia.

Jika persentase kepemilikan perangkat komputer, laptop, tablet, dan smartphone tertinggi adalah Pulau Jawa, tidak demikian kondisinya untuk kepemilikan handphone 2G. Infrastruktur telekomunikasi di Pulau Jawa yang mulai beralih ke 3G dan 4G ikut memicu rendahnya kepemilikan handphone 3G di pulau ini. Pun jika perangkat TIK lain lebih banyak dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan, sebaliknya handphone non smartphone lebih banyak dimiliki oleh masyarakat perdesaan. Kondisi infrastruktur layanan telekomunikasi yang masih terbatas menjadi salah satu penyebab tingginya kepemilikan TIK ini di perdesaan.

Sementara menurut hasil survei berikutnya menunjukkan berdasarkan jenis kelamin bahwa laki-laki masih lebih banyak yang menggunakan handphone 2G dibandingkan dengan perempuan. Kemudian ada tren yang sama dengan kepemilikan perangkat TIK yang telah dibahas pada bagian sebelumnya dimana kelompok masyarakat dengan tingkat pendidikan S2/S3 memberikan angka kepemilikan handphone 2G yang paling banyak dibandingkan dengan kelompok jenjang pendidikan lainnya.

Adapun kepemilikan handphone 2G hampir sama untuk semua kelompok pengeluaran masyarakat. Secara lebih detail, jika pada kepemilikan smartphone persentase untuk masing-masing kelompok lebih dari 50%, tidak demikian dengan perangkat ini. Meskipun harga handphone 2G lebih murah dan terjangkau dibandingkan dengan smartphone, namun masyarakat lebih memilih untuk membeli smartphone karena fitur yang lebih maju dibandingkan dengan non smartphone misalnya koneksi internet. Selain itu semakin banyaknya smartphone yang ditawarkan dengan harga terjangkau juga dapat menjadi faktor beralihnya pembelian masyarakat dari non smartphone ke smartphone.

Lalu jika komputer, laptop, tablet, dan smartphone paling banyak dimiliki oleh PNS/TNI/Polri maka persentase kepemilikan handphone 2G paling tinggi ditunjukkan oleh kelompok masyarakat yang bekerja sebagai perangkat desa non PNS atau honorer. Data ini sejalan dengan hasil persentase berdasarkan wilayah yang menunjukkan bahwa kepemilikan di daerah rural lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perkotaan.