Indonesiabaik.id - Hasil survei penggunaan TIK serta implikasinya terhadap aspek sosial budaya masyarakat di Indonesia menunjukkan bahwa ada 21,36% dari total masyarakat Indonesia yang memiliki laptop. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan kepemilikan komputer yang hanya mencapai 7,97% atau terdapat selisih persentase sebesar 13,39%.

Fleksibilitas yang ditawarkan oleh laptop yang dapat dibawa kemana saja serta dapat digunakan dimana dan kapan saja menjadi salah satu faktor lebih populernya perangkat ini dibandingkan dengan komputer. Seperti halnya kepemilikan komputer, masyarakat di Pulau Jawa tetap menunjukkan kepemilikan laptop yang paling tinggi dibandingkan dengan pulau lainnya.

Hasil survei lainnya menunnjukkan masyarakat perkotaan atau urban lebih banyak yang memiliki laptop dibandingkan dengan masyarakat pedesaan atau rural dengan gap mencapai 15,8%. Sedangkan Masyarakat dengan kategori usia 20 – 29 tahun lebih banyak yang memiliki laptop dibandingkan dengan rentang usia lainnya. Rentang usia ini biasanya didominasi oleh kalangan anak muda usia produktif yang masih mengecam pendidikan setingkat universitas atau dapat pula kalangan pekerja produktif dengan frekuensi pergerakan atau mobilitas yang lebih tinggi sehingga membutuhkan perangkat yang dapat mengimbangi mobilitas tersebut. Laptop menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Sementara hasil survei berikutnya menunjukkan bahwa laptop lebih banyak dimiliki oleh kalangan laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Lalu masyarakat yang pernah mengecam pendidikan hingga jenjang S2/S3 masih menjadi kelompok masyarakat yang paling tinggi persentasenya untuk kepemilikan laptop yaitu mencapai 86,00%. Sedangkan bila dilihat dari jenis pekerjaannya, PNS/TNI/Polri masih merupakan kelompok pekerjaan masyarakat yang paling tinggi persentasenya untuk kepemilikan laptop (68,41%).