Lihat Semua : infografis
Presiden RI Joko Widodo: Jangan Pesimis
Dipublikasikan pada 2 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 1.954 |
indonesiabaik.id - Indonesia menjadi salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia akibat pandemi, perang, krisis pangan hingga energi.
Presiden Beri Pesan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dan memberikan pidato kunci pada penutupan B20 di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Senin (14/11/2022). Pada kesempatan itu, Presiden menyampaikan rasa optimisme Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang terjadi saat ini.
"Saya menyampaikan bahwa di setiap kesulitan, bahwa di setiap tantangan, pasti ada peluang. Jangan pesimis, titipan saya saat itu saya ingat jangan pesimis," kata Presiden.
Presiden menambahkan, saat pertama kali berbicara di depan B20 pada awal masa tugasnya di bulan Januari masih dalam kondisi pandemi. Namun, sepuluh bulan kemudian ternyata masih ada pandemi, perang, krisis pangan, krisis energi hingga krisis keuangan.
Strategi Besar Hadapi Tantangan Global
Meski demikian, Kepala Negara tetap bersyukur karena Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen, dan di kuartal ketiga Indonesia tumbuh lebih kuat lagi di angka 5,72 persen. Dalam hal inflasi pun, Indonesia bisa mengelolanya hingga di angka 5,9 persen September karena ada kenaikan BBM tetapi di Oktober 5,7 persen sudah turun lagi.
Presiden Joko Widodo menambahkan, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional atau IMF Kristalina Georgieva mengatakan, Indonesia menjadi salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia. Untuk menjaga kondisi ekonomi Indonesia, diperlukan tiga strategi besar menghadapi tantangan global.
Adapun strategi pertama adalah hilirisasi dan industrialisasi. Kemudian yang kedua, ada konsep ekonomi hijau, yang mana Indonesia memiliki potensi besar di bidang energi terbarukan (renewable energi) dengan potensi 443.00 megawat baik dari hydro power, geothermal, solar panel hingga angin. Strategi ketiga yang bisa dikembangkan adalah digitalisasi. Dalam hal ini, Presiden meminta agar negara-negara maju mau membantu para pelaku usaha kecil (mikro) karena dengan digitalisasi ini pelaku usaha mikro bisa terbantu.