Lihat Semua : infografis
Siaran Digital Jabodetabek Diundur
Dipublikasikan pada 2 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Nur Halimah Syafira / View : 2.033 |
indonesiabaik.id - Siaran digital wilayah Jabodetabek yang sebelumnya terjadwal 5 Oktober 2022, kini ditunda karena adanya permintaan penundaan dari ATVSI (Asosiasi Televisi Swasta Indonesia).
Kapan Jadwal Ulang ASO Jabodetabek?
Penghentian siaran analog untuk wilayah Jabodetabek yang semestinya dilaksanakan pada hari ini, Rabu, 5 Oktober 2022 dinyatakan diundur.
Hal itu disampaikan Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dalam keterangan pers, Gedung Kemkominfo, Jakarta, (05/10).
Disampaikan Ismail, penjadwalan ulang siaran digital Jabodetabek akan dilakukan pada 2 November tepat pukul 24.00 WIB. Jadwal ini dilakukan serentak dengan seluruh wilayah lainnya sebagai batas akhir penyiaran analog di seluruh Indonesia.
Alasan Pengunduran ASO Jabodetabek
Menurut info yang disampaikan, kata Ismail, pengunduran jadwal wilayah Jabodetabek ini karena adanya permintaan dari Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) agar ASO Jabodetabek disamakan dengan jadwal nasional.
Ismail menambahkan, penerapan penghentian siaran analog yang kemudian digantikan digital ini memang tergantung kesiapan di masing-masing wilayah. Masyarakat Jabodetabek, dinilai masih ada ketidaksiapan dalam peralihan siaran ke digital nanti.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal ATVSI Gilang Iskandar menyatakan hal yang sama, bahwa penundaan ASO Jabodetabek ini dikarenakan berkenaan dengan aspek teknis dan kesiapan wilayah.
Gilang mengungkapkan data Survei Nielsen terkini, dari populasi 21 juta pemirsa TV FTA (Free to Air), baru sekitar 7 jutanya saja saja yang sekiranya siap menerima siaran digital dengan memiliki Set Top Box (STB). Alasan itu sama dengan yang pernah dikatakan sebelumnya oleh Ketua ATVSI Syafril Nasution.
Dalam keterangan yang dikutip indonesiabaik pada pemberitaan antaranews, Syafril mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh AC Nielsen pada 1 Oktober 2022, tercatat baru 43 persen warga DKI Jakarta yang siap untuk bermigrasi dari TV analog ke TV digital.
Berdasarkan survei tersebut, masih ada 57 persen warga Ibu Kota yang belum siap bermigrasi ke tv digital. Jika cakupan ASO adalah Jabodetabek dan bukan hanya Jakarta, maka persentase warga yang belum siap berpindah ke TV digital diyakini akan semakin besar.