Lihat Semua : infografis
Ayo Jadi Garda Terdepan Lawan Corona!
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Chyntia Devina / View : 2.015 |
Indonesiabaik.id - Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan banyak dampak buruk di berbagai sektor. Salah satunya bidang kedokteran Indonesia yang mencatat telah ada sebanyak 115 dokter di Indonesia meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit ini per 12 September 2020.
PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan, dilansir melalui media Kompas, bahwa angka kematian dokter di Indonesia, saat ini tercatat yang tertinggi di Asia. Ketua Tim Mitigasi PB IDI dr Adib Khumaidi, SpOT mengatakan jumlah dokter di Indonesia merupakan yang terendah kedua di Asia Tenggara.
"Yakni (jumlah dokter) sebesar 0,4 persen per 1.000 penduduk," kata dr Adib, Minggu (13/9/2020)
Artinya, menurut data tersebut, Indonesia hanya memiliki empat dokter yang melayani 10.000 penduduk.Bahkan, rasio dokter spesialis, menurut dr Adib juga sangat rendah, yakni hanya 0,13 persen per 1.000 penduduk. Menurut data yang disampaikan PB IDI, kematian dokter selama pandemi tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
Bagi SohIB yang masih belum tahu, para tenaga medis kita mempertaruhkan nyawa setiap hari dalam kondisi serba terbatas:
-
Jam kerja yang panjang
-
Banyak dari mereka yang anak-anaknya sekolah dari rumah dan butuh pendampingan lebih dari orang tuanya
-
Jumlah pasien melebihi jumlah ranjang, ruang isolasi, dan ventilator yang dimiliki rumah sakit
-
Persediaan alat pelindung diri seperti masker, bodysuit, goggle, dan alkohol mulai menipis, bahkan sudah habis di beberapa tempat
-
Jumlah test kit dan jumlah petugas dari Dinas Kesehatan yang terbatas
-
Mereka tidak hanya menangani pasien COVID-19. Jumlah pasien dengan penyakit kronis lain seperti jantung, stroke, kanker, atau berbagai macam infeksi lain tidak berkurang