Lihat Semua : infografis
Ini Dia Bedanya Susu UHT dan Pasteurisasi
Dipublikasikan pada 6 hours ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 35 |
indonesiabaik.id — Hai SohIB! Pasti di antara kalian sudah tahu apa itu susu pasteurisasi kan?
Nah, ngomongin susu pasteurisasi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) baru saja meresmikan Rumah Susu Pasteurisasi di Bogor, Jawa Barat, yang menjadi bagian dari strategi nasional untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) nih, SohIB!
Rumah Susu ini diklaim menjadi fasilitas pengolahan susu pasteurisasi pertama yang disiapkan khusus untuk memastikan ketersediaan asupan protein hewani dalam rangka peningkatan kualitas gizi anak Indonesia.
Kalau bicara soal susu pasteurisasi ini erat kaitannya dengan produk susu sesuai metode pengolahannya ya. Ada dua jenis produk susu sapi yang biasanya banyak kita temui, yaitu susu pasteurisasi dan susu UHT (Ultra High Temperature). Apa sih bedanya kedua susu itu? Simak info lengkapnya ya!
Bedanya Susu UHT dan Pasteurisasi
Ramai pembahasan susu UHT dan pasteurisasi karena video viral ibu-ibu di swalayan yang meminta produk susu dingin. Biar nggak salah info, yuk pelajari bedanya kedua susu tersebut.
Jika melihat dari metode sterilisasi, susu pasteurisasi yaitu dengan cara memanaskan susu dengan suhu 72-85 derajat Celcius selama 10-15 detik.
Susu pasteurisasi tidak melalui proses pemanasan dengan suhu tinggi seperti susu UHT, sehingga kandungan gizi dalam susu pasteurisasi tidak banyak berubah.
Sifat susu pasteurisasi harus segera diminum, karena tidak bertahan lama dan perlu disimpan dalam lemari es agar bisa digunakan dalam waktu lama. Susu ini bisa bertahan 4-5 jam dalam suhu ruangan dan hanya 3 hari di lemari pendingin setelah kemasan dibuka.
Sedangkan, jika melihat metode sterilisasi susu UHT dilakukan dengan cara memanaskan susu dengan suhu 135-145 derajat Celcius selama 2-4 detik. Proses pengolahan susu UHT dengan suhu tinggi dinilai mampu mematikan bakteri patogen, sehingga susu menjadi steril. Selain itu, susu UHT bisa bertahan lama meski tidak disimpan dalam lemari es. Ketahannya bisa selama 6-12 bulan dalam kemasan dan hanya 5 hari setelah kemasan dibuka.
Proses pemanasan dengan suhu tinggi membuat kandungan gizi dalam susu UHT berubah memiliki kandungan protein yang lebih rendah daripada susu pasteurisasi.