Lihat Semua : infografis
Yuk #DiRumahSaja, 14 Hari Untuk Selamatkan Indonesia
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Abdurrahman Naufal / Desain : M. Ishaq Dwi Putra / View : 2.902 |
Indonesiabaik.id - Untuk menanggulangi virus corona atau COVID-19, pemerintah telah mengimbau kepada masyarakat untuk belajar, beribadah dan bekerja di rumah atau Work From Home (WFH). Imbauan ini terkait dengan anjuran untuk tetap berada di rumah selama 14 hari.
Kenapa 14 Hari?
Social distancing dan karantina mandiri selama 14 hari punya peran besar dalam pencegahan dan penanganan untuk memperlambat penularan virus corona. Social distancing merupakan bagian dari upaya untuk melindungi orang yang sakit dan sehat.
Pertanyaan yang mungkin muncul di benak banyak orang adalah, kenapa 14?
Dikutip dari jakarta.go.id, berikut kenapa 14 hari di rumah saja bisa menyelamatkan ribuan orang dari virus corona :
-
14 hari adalah waktu inkubasi virus Covid-19
-
14 Hari mampu menghentikan laju penularan.
-
Bila ada yang tertular, diam di rumah selama 14 hari dapat memotong rantai penularan. Diam di rumah dan tetap produktif dalam pagar rumah sendiri
-
Jangan lupa rajin cuci tangan. Gunakan tisu untuk tutup mulut jika batuk. Buang tisu di bak sampah tertutup. Terapkan pola hidup sehat dengan makan bergizi dan olahraga.
-
Manfaatkan 14 harimu agar tidak menjadi pembawa virus
Selain itu, berikut kenapa 14 hari di rumah saja bisa menghentikan virus corona:
-
Ketika seseorang kontak dengan apapun yang bisa menginfeksinya dengan COVID-19, maka seseorang tersebut harus menunggu selama 14 hari (minimal). Jika tidak terjadi apa-apa, maka orang tersebut aman.
-
Libur 14 hari untuk memotong rantai penularan, ini baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing-masing selama 14 hari itu, kenapa harus begitu?
Seorang anak mulai libur 16 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15. Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur untuk jalan-jalan, mengunjungi keramaian, sekumpulan orang, ke mal, serta tempat wisata lainnya.
Seandainya dia jalan-jalan di hari ke-10 dan tertular COVID-19 di tempat yang ia kunjungi, mungkin pada hari ke-14 atau ke-15 belum ada tanda-tanda sakit. Tetapi dia sudah membawa COVID-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkannya ke orang lain.
Andai dia masuk sekolah pada hari ke-15 dan seterusnya...Maka 14 hari libur sekolahnya itu tidak ada gunanya. Karena penularan terjadi juga di sekolah. Efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.
-
Waktu 14 hari itu berguna untuk saling pantau. Jika ada orang yang menunjukkan gejala-gejala menderita serangan COVID-19 bisa segera ditangani dan penularan hanya stop pada dia. Karena dia tidak ada kontak dengan orang lain dalam 14 hari itu.