Lihat Semua : infografis
Jika Sudah Divaksin, Apakah Boleh Lepas Masker?
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Chyntia Devina / View : 8.055 |
Indonesiabaik.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menegaskan bahwa meski nantinya vaksin COVID-19 sudah mulai digunakan, maka bukan berarti masyarakat bisa langsung bebas dari pelaksanaan protokol kesehatan di masa pandemi.
Mengapa demikian?
Koordinator Tim Pakar Satgas sekaligus Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito dari Graha BNPB pada Senin, 19 Oktober 2020 lalu menjelaskan bahwa dalam masa pandemi ini, selurub masyarakat dan semua pihak masih belajar semua. Tak terkecuali seluruh dunia pun sedang belajar tentang COVID-19. Maka tidak serta merta dengan adanya vaksin, masyarakat tidak menjalankan protokol kesehatan: menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, itu tetap harus dilakukan.
Vaksin bukan akhir
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Prof. Dr. Kusnandi Rusmil , dr., Sp.A (K), M.M, dalam program "Pengenalan Vaksin," Kamis (5/11) memaparkan bahwa seseorang yang sudah divaksin COVID-19 masih berpotensi menularkan virus SAR-Cov ke orang lain. Itu terjadi karena vaksin hanya memberi perlindungan bagi sistem kekebalan tubuh, bukan mencegah penularan.
"Yang divaksin masih bisa menularkan penyakit. Dia tidak sakit, tetapi dia bisa menularkan penyakit," katanya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Pakar kesehatan Amerika Serikat dan direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Dr Anthony Fauci, menyatakan bahwa meskipun vaksin COVID-19 yang efektif sudah ada, protokol kesehatan seperti memakai masker tetaplah penting. Selain itu, mencuci tangan dan menerapkan social distancing tetap perlu dilakukan.
Menurut dia, vaksin nantinya tidak akan 100% efektif dan tidak langsung diberikan pada 100% populasi, sehingga tetap ada ruang bagi COVID-19 menyebar.