Lihat Semua : infografis
Daerah Paling Banyak Petani Milenial di Indonesia
Dipublikasikan pada 7 hours ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Muhammad Mulyadi / View : 107 |
Indonesiabaik.id — Petani Milenial merupakan petani berusia 19 tahun sampai 39 tahun.
Petani Milenial Indonesia
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pedoman Gerakan Pembangunan Sumber Daya Manusia Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045, Petani Milenial merupakan petani berusia 19 tahun sampai 39 tahun, dan/atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital.
Nah, teknologi digital yang dimaksud itu mencakup penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, penggunaan internet/telepon pintar/teknologi informasi, penggunaan drone, dan/atau penggunaan kecerdasan buatan, ya!
Petani, dalam hal ini, adalah UTP yang hanya berusaha pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
Berdasarkan hasil ST2023, petani milenial yang berumur 19–39 tahun, baik menggunakan
maupun tidak menggunakan teknologi digital, sebanyak 6.183.009 orang atau 21,93 persen dari total petani di Indonesia yang sebanyak 28.192.693 orang.
Sementara itu, petani yang berumur lebih dari 39 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 10.595.434 orang (37,58 persen) dan petani yang berumur kurang dari 19 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 5.612 orang (0,02 persen).
Provinsi dengan petani milenial terbanyak di Indonesia adalah Provinsi Jawa Timur sebanyak 971.102 orang atau sekitar 15,71 persen dari keseluruhan petani milenial di Indonesia, lho!
Sementara itu, provinsi dengan jumlah petani milenial terbanyak kedua dan ketiga adalah Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Barat dengan masing-masing sebanyak 625.807 orang (10,12 persen) dan 543.044 orang (8,78 persen).
Lalu, ada provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Selatan yang menjadi daerah dengan jumlah petani terbanyak keempat dan kelima.
Gimana, kamu tertarik jadi petani milenial yang punya peran penting dalam tercapainya swasembada pangan di negeri sendiri?